SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Kunjungan Walikota Gorontalo

Pemantauan aktivitas renovasi dan PTMT

Kunjungan Walikota Gorontalo

Pemantauan aktivitas renovasi dan PTMT

Kunjungan Walikota Gorontalo

Pemantauan aktivitas renovasi dan PTMT

Kunjungan Walikota Gorontalo

Pemantauan aktivitas renovasi dan PTMT

Kunjungan Walikota Gorontalo

Pemantauan aktivitas renovasi dan PTMT

Jumat, 28 November 2025

 

ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER

SMP NEGERI 5 GORONTALO

TAHUN PELAJARAN 2025 - 2026

Rabu, 05 November 2025

Pertempuran Pisang dan Alien Rambutan

Di sebuah kebun buah tropis yang subur, hiduplah sekelompok pisang yang ramah dan bersemangat. Pemimpin mereka adalah Raja Cavendish, pisang terbesar dan termanis di antara mereka. Mereka hidup damai, berjemur di bawah sinar matahari, dan bercerita tentang keindahan alam.

Namun, kedamaian itu terusik ketika suatu malam, dari langit berbintang, turunlah sebuah pesawat ruang angkasa berbentuk buah yang sangat aneh. Pintu pesawat terbuka, dan muncullah para makhluk asing: Alien Rambutan. Alien Rambutan ini memiliki kulit merah berambut (seperti buah rambutan), mata besar yang tajam, dan sifat yang angkuh.

Pemimpin mereka, Jenderal Rambo, menyatakan dengan suara serak, "Kami datang untuk menaklukkan planet ini dan menjadikan semua buah sebagai budak!"

Raja Cavendish tidak gentar. Ia mengumpulkan pasukannya, yang terdiri dari Pisang Kepok yang kuat, Pisang Tanduk yang panjang, dan Pisang Ambon yang gesit.

"Saudara-saudaraku sebangsa Pisang!" seru Raja Cavendish.

"Kita adalah buah yang paling serbaguna! Kita akan menggunakan kekuatan manis kita untuk melawan invasi Rambutan yang penuh duri!"

Pasukan Pisang Ambon yang lincah memulai serangan dengan Jurus Licin. Mereka meluncur di tanah dan membuat Alien Rambutan tergelincir di kulit pisang yang mereka lepaskan. Alien Rambutan yang berat dan canggung jatuh terjerembab.

Jenderal Rambo membalas dengan Jurus Rambut Duri. Ia menembakkan rambut-rambutnya yang tajam seperti jarum ke arah pasukan Pisang. Beberapa Pisang Kepok terluka, tetapi mereka melindungi diri dengan kulit tebal mereka.

Raja Cavendish maju ke depan. Dengan Jurus Bongkar Tandan, ia melepaska n tandan pisang raksasa dan melemparkannya seperti palu ke kapal induk Alien Rambutan. Raja Cavendish dan Jenderal Rambo berhadapan.

Rambo mencoba menusuk Cavendish dengan duri rambutnya, tetapi Raja Cavendish menggunakan kelenturan tubuhnya untuk menghindar, lalu ia membungkus Jenderal Rambo dengan kulit pisangnya.

"Lepaskan aku, buah kuning yang menyebalkan!" teriak Rambo, meronta-ronta di dalam lilitan kulit pisang yang lembut tapi kuat.

"Kami mungkin kuning, Jenderal Rambo," kata Raja Cavendish dengan tenang, "tapi kami penuh dengan energi dan potassium! Kami tidak akan membiarkan kebun buah kami ditaklukkan!"

Melihat pemimpin mereka ditangkap, sisa Alien Rambutan panik. Mereka bergegas kembali ke pesawat mereka dan melarikan diri ke luar angkasa, bersumpah untuk tidak pernah kembali ke planet di mana buah-buahan bisa melawan sekuat itu.

Pisang-pisang bersorak gembira. Mereka telah mempertahankan kebun mereka. Mulai saat itu, Raja Cavendish dan pasukan Pisang dihormati oleh semua buah lain sebagai pahlawan yang manis dan pemberani. (eR_eL)